Perjalanan Tugas Akhir yang Berliku

 


Halo semua, kali ini gua mau bahas mengenai perjalanan tugas akhir gua dulu sekaligus menutup sedikit blog gua ini untuk fokus ke blog lain yang lebih "komersil" hehe.

Jadi buat kalian semua yang saat ini mungkin sedang mengerjakan tugas akhir, semangat! Semua hal pasti bisa kalian lalui dan selalu ada jalan ataupun pembelajaran yang bisa kalian ambil dari prosesnya. Bagi gua yang baru 3 tahunan bekerja, tugas akhir ini penting untuk mendapatkan impresi awal saat melamar kerja. Kalo melamar anak orang ga ditanya sih haha. Ok balik lagi nah selain itu lumayan juga loh buat cari perhatian sama atasan kalau kalian punya skill lain yang belum dikembangkan.

Kembali ke sekitar akhir tahun 2018 ketika gua mendapatkan dosen pembimbing dengan tema "Geoteknik Tambang" yang gua pilih. Ada sekitar 7 orang mahasiswa dan 7 buah tema yang bisa kita kembangkan atau kalo mau pake tema sendiri bisa juga sih. Tapi biasanya dosen mengarahkan dengan tema tertentu yang belum banyak atau yang masih bisa dikembangkan lagi isi materinya.

FYI, di Teknik Pertambangan ITB itu kita start tugas akhir di semester 8 karena jumlah SKS dari tugas akhir ini kecil yaitu 2 sks. Menurut ABET (akreditasi internasional), siswa lebih butuh jumlah praktek atau studio dibandingkan dengan membuat tulisan ilmiah sehingga seperti itu yang terjadi. Selain itu jaman gua dulu dikasih maksimal halaman yakni 30 halaman haha. Sempet bingung juga sih karena harus dibuat sepadat itu materinya. Dasar mahasiswa disuruh banyak bingung, dibikin sedikit bingung juga wkwk.

Nah lanjut ya gua milih judul mengenai analisis lowwall tambang batubara dengan menggunakan software RS3. Jadi gambarannya adalah analisis ini bisa keliatan 3dnya untuk bidang gelincirnya dan tampak crack diatasnya. Sebagai gambaran juga software ini cuma ada licensenya di lab mekanika batuan kami dan harus nyala komputer yang punya licensenya. Jadi kita dishare license via wifi lab. Dikarenakan sedikitnya referensi mengenai software ini jadi gua sering lah ke lab untuk ulik2 gimana cara kerja software ini.

Saat berlalu gua ngalamin lah sulitnya belajar sendiri untuk membuat model lerengnya aja, karena beda sama software 2 dimensi yang sangat simpel. Tapi karena terus belajar akhirnya gua bisa untuk bikin model lereng tambangnya dulu. Belum analisisnya pula woi haha. Kira2 sekitar 2-3 bulan sih itu gua belajar itu doang biar lancar buat modelnya plus ya ada kerjaan kuliah lain juga pak wkwk. Kalo cuma fokus bikin ini aja mungkin bisa 2 mingguan aja paling lama. Dan yap kalo labnya tutup artinya gua gabisa nyoba. Astaga ngeluh mulu gua ya hahaha.

Nah ketika gua udah bisa dan semangat untuk fokus skripsi ternyata eh ternyata licensenya expired dong... Alamak mana baru bisa-bisanya tuh padahal. Terus gua laporan sama kepala labnya bahwa ini expired softwarenya dan jawabannya adalah akan diperpanjang dalam rentang 1 bulan ini. Oke jadi gua nungguin tuh sebulan. Tapi ternyata ada kendala karena yak ini licensenya lumayan mahal dan ngajuin dana di kampus birokrasinya ga secepet itu.

Akhirnya gua menyerah dan lapor ke dosen pembimbing kalo ini software kayanya gabakal diperpanjang lagi. Itu gua inget kondisinya sisa kurang dari 1 bulan buat daftar seminar tugas akhir. Untungnya jawaban dosbing "kamu mau lulus Juli (cepet) atau nunggu softwarenya diperpanjang?". Sebagai anak pertama yang sadar akan kebutuhan saya langsung jawab dengan tegas "Juli pak.". Alhamdulillahnya abis itu langsung lah gua diberitahu kalo bakal ngerjain projectnya dia. Analisis lereng lowwall juga tapi ini real alias ada tambangnya beneran dan retakannya beneran.

Sambil menunggu data sekunder dikirim, gua nyusun dulu laporannya hehe. Cari2 sumber di perpus yang agak mirip bisa gua combine data-datanya. Sambil nyusun 30 halaman yang harus bisa padat isi skripsinya kan. Kira2 seminggu kelar nyusun BAB 1-3 buat direview dulu sama dosbing, sambil mulai buat korelasi perlapisan batuannya. Jadi ternyata gua dikasih data nanggung alias harus nyambung-nyambungin logbor dari kedalamannya dan disambung pake korelasi manual. Tapi dari situ gua jadi tahu sih gimana cara kita nentuin gimana bentuk lapisan batuan yang ada dari data bor.

Setelah itu siap gua harus nentuin bidang crack/patahannya dan nentuin perkiraan bidang gelincirnya. Dan of course tentu saja munculnya di carbonaceous clay alias floor batubara. Lalu kerjaan gua selanjutnya adalah merunning safety factor nya dengan analisis Janbu dan Bishop. Dengan back-analysis didapatkan ada kondisi tidak aman sehingga gua perlu buat rekomendasinya yakni perubahan desain lereng. 

Tapi kalo gua baca lagi sekarang, rekomendasi gua kurang masuk akal karena gua minta lereng yang udah landai ditegakkin wkwkwk. Ya makanya jadi mahasiswa itu kadang kita merasa pinter padahal tanpa adanya pengalaman semua itu cuma teori aja. Ini kalo gua engineer yang baca rekomendasi buatan gua itu mungkin gua ketawain kali haha. Cuma memang analisisnya bener, tinggal masalah gua revisi ajatuh desain yang disaranin sama mahasiswa itu alias gua hehe.

Fyi secara durasi waktu kurang lebih 2 minggu gua bikin tugas akhir gua. Ya memang karena cuma 2 sks jadi dosen juga ga begitu fokus sama hal ini. Lebih fokus sama tugas studio kita bikin studi kelayakan tambang terbuka dan tambang bawah tanah.

Ok jadi segitu aja yaa cerita gua. Bisa kalian bayangin kan ngerjain tugas akhir 2 minggu aja ya itu gua orangnya guys. Agak2 malu juga sih cerita ini tapi yang penting kan kalian ngerti yang kalian buat dan bisa kalian pake lagi ilmunya di pekerjaan. Semoga bermanfaat ya!

0 komentar: