Setelah lama vakum gua mau mulai lagi nihh nulis terutama buat nyelesaiin cerita2 di masa kuliah yang belom beres.
Nah jadi angkatan gua adalah angkatan terakhir yang ekskursi ke PTBA (Bukit Asam). Jadi pada akhir semester 3 yakni bulan Januari kami udah di briefing sama dosen mata kuliah sistem penambangan kalo bakal ada ekskursi ke PTBA. Buat yang belum tau, PTBA ini perusahaan tambang batubara BUMN yang ada di Tanjung Enim. Pake jenis open pit yang sudah lama ada di Indonesia dan kebetulan punya alat yang cukup lengkap khususnya waktu gua kesana ada tiga jenis digger yaitu hydraulic excavator, power shovel, dan bucket wheel excavator. Gini nih gambaran ketiga alat tersebut:
Hydraulic Excavator |
Power Shovel |
Bucket Wheel Excavator |
Dosen gua udah mulai briefing dari bulan September dan udah disuruh buat panitia yang bakal ngadainnya. Dari situ kami adain lah yang namanya pemilihan ketua ekskursi untuk nantinya mengatur gimana kita dapet dana dan persiapan karena waktunya 5 hari total dan 3 hari disana. Singkat cerita terpilih ketua dan semua perangkatnya termasuk gua yang jadi kadiv eksternal, sebenernya saat itu lebih ke perizinan sama ke desain untuk sponsor.
Skip lah yaa untuk urusan jobdesc gua. Kita kesana naik bus 2 unit aja karena emang jumlah mahasiswa angkatan kita 80an orang aja ditambah beberapa senior dan dosen yg ikut di bus. Perjalanan dari bandung itu tengah malam lewat tol sampe pelabuhan merak sekitar jam 4-5 pagi itu udh diatas kapal ferry. Dari sana istirahat dulu sarapan dan makan siang terus lanjut dari bakauheni ke mess PTBA itu jam 9 malam. Lumayan lah ya ga sampe 24 jam perjalanan.
Sesampainya disana, langsung dibagi tiap kelompok ke bloknya masing-masing. Lumayan untuk messnya itu seperti komplek, untuk yg berkeluarga satu rumah satu orang sedangkan yang lainya satu rumah isi 4-5 orang. Namun karena kami banyak kami dibagi ke-4 blok dan yg seharusnya diisi 4-5 orang terisi hampir 20 orang hehe. Fasilitasnya juga cukup ada tv kabel, ac, water heater dan wifi. Malah bahas hal2 yg kek ginian wkwk skipp.
Nah jadi di hari pertama kami langsung diajak menuju view point. Disini gua lupa nama pitnya apa ya, intinya dari situ kita bisa liat proses penambangannya yang menggunakan bucket wheel excavator (BWE). View pointnya lumayan gede karena sanggup buat nahan 50 orang dia bentuknya kaya panggung gitu. Dan seperti biasa isinya cuma kami foto2 kegirangan pertama kali lihat tambang. Terus selanjutnya kami diajak mendekat ke BWE dan dipersilakan untuk naik dan berfoto2. BWE ini ukurannya sangat besar, diameter wheelnya sekitar 20 meter dilengkapi bucket berukuran kecil sebagai penggalinya. Material yang digali ini akan diletakkan di belt conveyor sebelum alirkan ke hopper menuju belt conveyor yang akan langsung menuju ke stockpile. Oiya sebelummya ada pembukaan dari manajemen PTBA dan pihak jurusan. Serta ada makan siang dan makan malam di hall mereka.
KA Babaranjang |
Hari ketiga kami pergi lagi ke tambang untuk menuju ke workshop. Disana kita ngeliat hauler/alat angkutnya yang pake merk Belaz terus mereka juga saat itu pake electric power shovel buat penggalian OBnya. Tambangnya mereka ini cukup besar kalo diinget2. Terus kemudian kami menuju ke settling pond/kolam pengendapan mereka. Disana mereka cukup baik karena sempet proper emas kalo ga salah dan memang kompartemennya cukup banyak juga pake eceng gondok di kolamnya.
Hari keempat kami keliling sebentar di tambang namun karena hujan akhirnya balik ke aula. Disana kami makan siang sekaligus perpisahan. Oiya perumahan karyawannya cukup besar dan banyak monyet kalo pagi jadi biasa kami jalan ke bus itu agak jauh. Sampai akhir itu gua agak2 lupa ngapain lagi wkwk. Kemudian malamnya perpisahan dengan dangdutan OSD as always sama nyanyi lagu2 jadul lah biasa bapak2.
Hari kelima paginya kami ke pelabuhan tarahan terlebih dahulu untuk melihat stockpile dan port milik PTBA serta melihat bagaimana cara unloading babaranjang. Kereta babaranjang ini adalah alat angkut batubara dari tanjung enim ke pelabuhan tarahan. Jadi cara unloading babaranjang ini adalah dengan memutar gerbong 180 derajat. Sehingga batubara yang ada di gerbong semuanya jatuh ke bawah yang sudah terdapat belt conveyor. Sungguh cara unloading yang unik hehe.
Oiya saat pulang kami mampir beli duren dan mampir ke pantai kalianda di lampung. Pantai ini cukup bagus karena pasir putih dan warna airnya yang cukup biru sehingga bagus untuk mengambil foto. Kami pun sampai di Bandung pada dini hari sabtu dan langsung tepar ke rumah masing-masing. Semoga bermanfaat infonya ya!
Hari keempat kami keliling sebentar di tambang namun karena hujan akhirnya balik ke aula. Disana kami makan siang sekaligus perpisahan. Oiya perumahan karyawannya cukup besar dan banyak monyet kalo pagi jadi biasa kami jalan ke bus itu agak jauh. Sampai akhir itu gua agak2 lupa ngapain lagi wkwk. Kemudian malamnya perpisahan dengan dangdutan OSD as always sama nyanyi lagu2 jadul lah biasa bapak2.
Hari kelima paginya kami ke pelabuhan tarahan terlebih dahulu untuk melihat stockpile dan port milik PTBA serta melihat bagaimana cara unloading babaranjang. Kereta babaranjang ini adalah alat angkut batubara dari tanjung enim ke pelabuhan tarahan. Jadi cara unloading babaranjang ini adalah dengan memutar gerbong 180 derajat. Sehingga batubara yang ada di gerbong semuanya jatuh ke bawah yang sudah terdapat belt conveyor. Sungguh cara unloading yang unik hehe.
Oiya saat pulang kami mampir beli duren dan mampir ke pantai kalianda di lampung. Pantai ini cukup bagus karena pasir putih dan warna airnya yang cukup biru sehingga bagus untuk mengambil foto. Kami pun sampai di Bandung pada dini hari sabtu dan langsung tepar ke rumah masing-masing. Semoga bermanfaat infonya ya!