Apa itu SF ITB?




Kali ini gua bakal ngasih informasi tentang fakultas yang bukan teknik. Sebelumnya gua kasih pemahaman dulu bahwa gua ga begitu tau tentang gimana kebiasaan maupun kegiatan akademik di SF ini. Jadi kalo salah ada baiknya diralat atau bahasa gaulnya CMIIW.

Apa itu SF ITB?

Fakultas tersebut adalah SF alias Sekolah Farmasi. Kalo ada yang nanya kenapa namanya sekolah gua sendiri gabisa jawab kenapa. Mungkin buat kalian yang baca artikel ini dan tau kenapa beberapa fakultas dinamai "sekolah" bisa mengkoreksi.

SF ini cuma punya dua jurusan yaitu 'Sains dan Teknologi Farmasi' dan 'Farmasi Klinik dan Komunitas'. Gua kurang tau perihal apakah SF ini yang terbaik di Indonesia, tapi yang jelas pasti 5 besar deh pilihan buat kalian yang mau masuk farmasi.

Buat lelaki-lelaki yang memiliki minat di bidang farmasi dan ingin berkuliah di fakultas ini beruntunglah kalian. Kalian bakal mendapat gelar mahasiswa paling ganteng di fakultas, karena kuantitas lelaki di SF ini sangat minim. Siapkan iman kalian para lelaki agar gerakan tangan kalian tidak melambai-lambai setelah lulus dari fakultas ini. Hehehe ga kok, becanda doang.

First Impression 

First Impression dari gua buat fakultas ini, pertama adalah persaingan yang ketat. Gatau kenapa kan memang biasanya kalo cewe-cewe pada rajin-rajin amat kalo belajar jadi gua rasa sih pasti bakal kenceng persaingan. Semua jurusan di SF udah standar Internasional boi.

Lalu untuk cewenya juga good-looking sih dibanding FTTM. Skip. Untuk sulit nggaknya sih gua kurang paham ya, tapi kalo sepengetahuan gua yang bersumber dari temen di SF dia terkadang ngeracik obat gitu. Yak, Biology Strikes Again.

Oke langsung aja ke jurusannya ya biar ga penasaran.

Jurusan


1. Sains dan Teknologi Farmasi 

Program studi Sains dan Teknologi Farmasi adalah bagian dari Sekolah Farmasi ITB yang lebih berorientasi pada pengembangan produk kefarmasian. Prodi ini mengkaji berbagai aspek yang berhubungan dengan ”sediaan farmasi” mulai dari pencarian atau penciptaan, pengembangan bahan baku sampai menjadi sediaan farmasi yang siap digunakan, seperti obat-obatan, jamu atau produk kosmetika.

Ilmu yang akan teman-teman pelajari dalam prodi ini terkait sangat erat dengan dunia industri farmasi. Tentunya karena tingkat kecanggihan alat-alat yang digunakan pada industri farmasi ini, pelaksanaan dan pengembangannya harus berdasarkan penelitian yang canggih. Sehingga, prodi ini pun akan sangat cocok bagi teman-teman yang suka meneliti.

Di bidang teknologi, teman-teman bisa meneliti tentang obat dan penyembuhan penyakit berbasis DNA. Di bidang kimia medisinal, teman-teman bisa meneliti senyawa obat baru. Di bidang fitokimia, teman-teman bisa meneliti pengaruh senyawa dari tanaman terhadap gangguan fisiologi pada tubuh dan banyak lagi lainnya. Di bidang farmakologi, teman-teman bisa meneliti tentang mekanisme kerja obat terhadap tubuh. Bahkan bagi yang suka komputer, teman-teman dapat melakukan riset permodelan suatu senyawa obat baru melalui program komputer.

Prospek Kerja

- Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi

- Bidang pekerjaan yang dilakukan sangat bervariasi variatif, dari jajaran marketing, produksi, pengembangan produk, pengawasan dan penjaminan mutu, pergudangan, hingga kehumasan. Contoh : Sanbe Farma, Kalbe Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.

- Bidang Industri Makanan
Berbekal pengetahuan tentang pembuatan obat yang baik, sarjana farmasi dapat menguasai pekerjaan di bidang industri makanan, sebab syarat pembuatan produk makanan relatif lebih sederhana dibandingkan produk obat. Contoh: Nestle, Wingsfood, Indofood, Ultra, dsb.

- Bidang Industri Kosmetik. Contoh : Sari Ayu, Mustika Ratu.
- Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti : Unilever, dan P&G
- Industri jamu dan obat tradisional seperti : Air mancur, Borobudur, Sido muncul
- Bidang Riset dan Pendidikan, seperti Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian

- Bidang Perdagangan
Sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga membutuhkan sarjana farmasi karena produk obat-obatan dan alat kesehatan harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.

2. Farmasi Klinik dan Komunitas 

Farmasi Klinik dan Komunitas merupakan salah satu pilihan program studi pada Sekolah Farmasi ITB. Jika pada prodi Sains dan Teknologi Farmasi lebih banyak berorientasi pada pengembangan produk dan industri kefarmasian, maka prodi Farmasi Klinik dan Komunitas lebih banyak berorientasi pada pelayanan kefarmasian. Hal ini sejalan dengan paradigma baru pelayanan kefarmasian dimana sekarang tidak hanya difokuskan pada produk, tetapi juga lebih berorientasi diarahkan pada pasien.

Oleh karenanya pada prodi ini, selain teman-teman akan mempelajari berbagai mata kuliah yang bersifat kefarmasian seperti: Kimia Analisis, Mikrobiologi, Bioteknologi, Botani Farmasi, Farmakologi, Biofarmasi, dan Farmasi Klinik; teman-teman juga akan mempelajari mata kuliah yang menunjang sisi pelayanannya seperti: Farmakokinetik Klinik, Farmakoekonomi, Sosial Farmasi, Ilmu Komunikasi, Farmasi Rumah Sakit, Manajemen Kewirausahaan, dan lain-lain.

Sebagai ilustrasi sederhana, coba ingat-ingat, pernahkah teman-teman membeli obat ke apotek lalu mendapatkan penjelasan rinci dari apotekernya tentang kandungan isi obat, zat aktif apa yang ada di dalamnya, apa khasiat dan efek sampingnya baik jangka pendek ataupun jangka panjang, serta informasi rinci lainnya? Rasanya jarang bahkan belum pernah kan? Nah, pelayanan seperti inilah yang dipelajari dalam prodi ini dan perlu diperbaiki oleh para lulusannya. Pada skala yang lebih besar, pelayanan kefarmasian juga dilakukan dengan penyusunan kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan pasien.

Prospek Kerja

- Bidang Perdagangan
Sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga membutuhkan sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas karena produk obat-obatan dan alat kesehatan harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.

- Bidang Farmasi Komunitas: Rumah Sakit dan Apotek
Selain sebagai penanggungjawab apotek, apoteker juga bisa melakukan pelayanan informasi obat kepada masyarakat, menjadi partner dokter dalam hal memberikan obat pada pasien

- Bidang Kebijakan
Bagi yang ingin mengubah wajah dunia kesehatan di negeri ini, sebagai Sarjana Farmasi/Apoteker kita bisa merintis karier di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian, atau Departemen Kesehatan.

- Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi. Contoh : Sanbe Farma, Kalbe Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.

- Bidang Industri Makanan. Contoh: Nestle, Wingsfood, Indofood, Ultra, dsb.
- Bidang Industri Kosmetik. Contoh: Sari Ayu, Mustika Ratu.
- Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti : Unilever, dan P&G
- Industri jamu dan obat tradisional seperti : Air mancur, Borobudur, Sido muncul
- Bidang Riset dan Pendidikan, seperti Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian

sumber: usm.itb.ac.id


Oiya untuk perihal prospek kerja ini kan yang buat karyawan prodi jadi wajar kalo ada yang lengkap dan tidak. Mungkin ada yang menganggap prospek kerja cukup umum dan ada yang sedetil mungkin. Jangan khawatir karena prospek kerja itu luas.

Sekian informasi yang bisa gua sampaikan, kalo ada salah tolong dikoreksi. Makasih.



1 komentar:

  1. Mantap bang penjelasannya. Meskipun dari FTTM tau banyak ttg SF. Btw perbedaan sekolah dgn fakultas gw pernah baca itu kalo sekolah itu rumpun ilmunya masih mirip satu sama lain daripada yg fakultas.

    BalasHapus