Lambang ITB dan Maknanya


Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan Indonesia dan dunia.
(Sumber: 09/SK/I1-SA/OT/2011)

Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.
(Sumber: 09/SK/I1-SA/OT/2011)


Institut Teknologi Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia tentu saja punya ciri khas ataupun tanda pengenal yang berbeda dibanding perguruan tinggi lain. Salah satu hal yang dapat mewakili ciri khas tersebut adalah lambang.

ITB pun dalam membuat lambang institusinya tidak asal buat. Tidak hanya mementingkan estetika, sebab yang terpenting adalah esensi dari lambang tersebut yang akan mewakili ITB itu sendiri.

Lambang diatas adalah lambang Institut Teknologi Bandung, nah pada lambang ini ada beberapa hal yang memiliki makna tersendiri.

1. Ganesha



Ganesha dalam kebudayaan hindu adalah putra dewa Syiwa Parwati, yang juga sekaligus dewa ilmu pengetahuan. Ganesha sebagai lambang pengetahuan, mendekati sifat kehidupan di ITB.

2. Teratai



Teratai merah (padma), yang pada lambang digantikan dengan buku yang didudukinya, melambangkan sumber ilmu pengetahuan.

3. Mata



Mata (seharusnya berjumlah tiga) melambangkan ketajaman pandangan dan ketelitian untuk penyelidikan kebenaran.

4. Kapak



Kapak sebagai tanda pengenal bahwa ia adalah putra Syiwa.

5. Tasbih



Tasbih tanda kebijaksanaan.

6. Selendang



Selendang sebagai tanda kesucian.

7. Gading




Gading yang dipatahkannya sendiri sebagai alat untuk mengatasi hambatan. Menunjukkan pengorbanan diri untuk memecahkan masalah-masalah yang mrintangi kemajuan ilmiah.

8. Cawan



Cawan adalah tempat ia makan. Melambangkan ilmu yang tiada habis-habisnya yang dihimpun pada diri Ganesha.

Sumber: Buku Sakti OSKM ITB 2015

0 komentar:

Mata Kuliah Semester Pertama di FTTM ITB


Oke jadi kali ini gua bakal bahas mata kuliah apa aja yang gua pelajari selama semester 1. Jadi untuk di ITB sendiri seperti yang pernah gua bilang bahwa perkuliahan tahun pertama di ITB itu masih belajar mata kuliah umum.

Jadi selama semester satu ini gua ga belajar mata kuliah tambang satu pun. Jadi jumlah mahasiswa FTTM 2015 itu 345 orang, dibagi menjadi 4 kelas sehingga satu kelasnya bisa berisi sekitar 85 orang.

Matematika Dasar 1

Pelajaran pertama adalah matematika dasar 1 alias kalkulus 1. Mata kuliah ini sebenernya cukup sulit menurut gua, mungkin karena dasar-dasar sains gua di SMA yang berbeda dengan mereka yang bersekolah di SMA unggulan. Walaupun sebenernya materi untuk semester 1 ini masih deket banget sama SMA.

Dosen yang mengajar di kelas gua adalah pak Theo, dosen ini enak banget sebenernya. Ga wajib masuk kuliah alias gaada absen dan nilai absen, kuis nilainya gatau darimana, dan cara ngajarnya yang asik dan interaktif.

Kenapa gua bisa bilang nilai kuis gatau darimana nilainya? Jujur gua tiap kuis kalkulus 1 gapernah bisa wkwk, gua baru paham materi setelah menyesal gabisa ngerjain kuis. Maka dari itu anehnya gua gabisa ngerjain tapi nilai kuisnya lumayan, mungkin kalo nilainya asli impossible buat gua dapat nilai kuis segitu. Tapi gatau ya kalo emang ternyata temen gua diatas gua semua nilainya hehehe.

Meskipun punya kelebihan, ada juga kelemahan, eh tapi cocoknya kerugian deh yaitu pak Theo nih amat sangat sulit untuk kalian mendapat nilai kita jika dirasa kurang puas, misalnya kita rasa nilai kita harusya lebih tapi untuk protes membutuhkan usaha lebih. Kalo iman kurang kuat bisa-bisa nilai malah ngurang wkwk.

Gua paling sering telat masuk matkul ini karena emang dia gapeduli lu mau dateng jam berapapun. Biasalah, ngeteh dulu sebelum berangkat kuliah. Penilaian dari kalkulus 1 ini adalah 45% UTS, 45% UAS, 10% kuis dan lain-lain. Untuk dapat nilai A, lu kudu dapat nilai total diatas 80.

Padahal dapet nilai 70 dari 45% UTS/UAS itu yaampun, gatau gua yang rada koplak jadi susah dapet wkwk. Tapi ya masih bersyukur nilai gua ditengah-tengah lah. Buat kalian yang udah mau mulai ngambis dari sekarang langsung ambil aja buku Purcell yang buat kalkulus. Kalo dulu sih buku gua cuma Mathco hehe, bukan buku sih isinya ringkasan materi sama soal-soal latihan doang.

Fisika Dasar 1

Selanjutnya Fisika dasar 1. Mata kuliah ini gua rasa paling mending dibanding yang lainnya, sebab penilaiannya 30% UTS, 30% UAS, 20% Praktikum, 10% RBL (Research Based Learning), 10% kuis dan lain-lain. Jadi ya nilai kalian gak cuma berdasar UTS atau UAS yang pastinya lebih susah dibanding yang lainnya.

Yang ngajar adalah bapak Acep Purqon, ini gua bukan ngeplesetin namanya si bapak. Memang kata pak Acep, nama dia harusnya Asep Furqon tapi berhubung orang tua dan orang yang ngurus aktanya orang sunda maka jadilah nama beliau yang sekarang.

Pak Acep ini seru sebenernya karena suka membawa masalah fisika ke realita jadi gua lebih ada bayangan buat belajar. Sayangnya kadang saking pinternya pak Acep kadang bikin gua/kami hilang kesadaran. Skip. Untuk bapak Acep ini aman tentram lah gaada peraturan yang rada aneh.

Lagi-lagi buat yang pengen ngambis bisa beli buku Halliday, atau yang sans kaya gua bisa beli Phiwiki yang mirip Mathco hehe. Jangan ikut gua tapi daripada menyesal.

Kimia Dasar 1

Lalu ada Kimia Dasar 1, dosennya adalah bapak Robby. Awal masuk kelas gua kira mahasiswa juga, eh taunya dosen wkwk. Untung dia langsung duduk di depan, kalo di bangku mahasiswa mungkin udah pada gagal paham. Ambis kimia bisa lewat buku Brady, atau lagi-lagi buku acuan gua yang sangat tidak lengkap alias Chempro. Hati-hati kalo liat kunci jawaban Chempro, kadang suka kurang teliti penulisnya. Gatau sih sekarang.

Kimia jaman bapak Robby ini masih bisa diikuti, selain cara mengajarnya yang sederhana namun dapat dipahami. Materinya juga masih cukup dekat dengan kimia SMA. Untuk penilaian kimia ini 40% UTS, 40% UAS, 10% Praktikum, 10% kuis dan lain-lain kalo gua salah. Rada lupa kalo kimia.

Untuk beberapa orang lainnya kimia ini jadi beban tersendiri, berbeda dengan gua yang malah semester 1 terbebani di kalkulus. Gua yang anomali sih sebenernya. Tapi gua inget banget kalo satu buku catatan SMA abis buat kimia semester 1 ini. Rajin ya gua dulu. Oiya kimia ini 3 SKS, sedangkan Fisika dan kalkulus 4 SKS.


PRD 1

PRD 1, Pengantar Rekayasa Desain. Materinya semacam gimana cara berpikir seorang engineer, terus ada beberapa hitungan mengenai hal yang berhubungan sama rekayasa macam ngitung gaya pada jembatan dan lain-lain. Matkul ini 2 SKS, gua kurang peduli sih sama matkul ini.

PSDME

Terus ada PSDME (Pengantar Sumber Daya Mineral dan Energi). Materinya seputar 4 jurusan yang ada di FTTM, tapi cuma kulitnya aja yang dipelajari. PSDME ini harusnya paket A, karena materinya cuma hafalan yang gabegitu ribet. Lagi-lagi 2 SKS.

TTKI

Dan yang terakhir dalah TTKI (Tata Tulis Karya Ilmiah). Gua lupa nama dosennnya yang jelas ibu dosen yang satu ini punya ciri khas dengan membawa speaker dan mic dalam mengajar. Saat pembelajaran sih kayanya kagak ada yang penting, namun setelah lulus baru sadar kalo membuat kerangka makalah itu penting. Makasih bu speaker, 2 SKS nilai datang dari intuisi.

Ada temen gua yang dia emang waktu itu bikin lebih banyak dibanding temen lainnya karena 2 temen itu pergi naik gunung. Eh yang ngerjain nilainya paling jelek dibanding yang lain wkwk.

0 komentar:

Janji dan Ikrar Mahasiswa ITB


Kali ini gua mau ngeshare janji dan ikrar mahasiswa ITB. Semoga dapat diresapi.


Janji Mahasiswa ITB


Kami..
Segenap mahasiswa Instiut Teknologi Bandung
Demi Ibu Pertiwi, berjanji
Akan menuntut ilmu,
Keterampilan dan watak penghayatan
Dengan ketekunan dan kesadaran
Bagi kesejahteraan Bangsa Indonesia
Peri kemanusiaan dan peradaban
Berdasarkan Pancasila

Kami berjanji..
Akan menegakkan dan menjunjung tinggi
Kejujuran dan keluhuran pendidikan
Serta susila mahasiswa

Kami berjanji..
Akan setia pada almamater
Institut Teknologi Bandung
Serta bangsa dan Negara kami
Republik Indonesia

Demi itu aku mohon
Tuhanku
Rahmat dan tuntunan-Mu

Ikrar Mahasiswa ITB


Ikrar Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Kami, mahasiswa Institut Teknologi Bandung
Sadar, bahwa kami hanyalah sebagian kecil dari rakyat Indonesia
Yang berkesempatan untuk menikmati pendidikan atas beban rakyat Indonesia
Sadar, bahwa kami dituntut untuk berperan dalam perbaikan dan pembaharuan masyarakat Indonesia
Sadar, bahwa pada pundak kami ini tertumpu harapan masa depan Indonesia

Karenanya:

Kami tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus mendahulukan kebutuhan masyarakat
Kami tidak akan menunda-nunda tindakan kami untuk berperan dan membuat perubahan mulai dari diri kami sendiri
Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan harapan rakyat bangsa, dan Negara Indonesia serta almamater Institut Teknologi Bandung
Ikrar ini segera kami buktikan,
Dalam tindakan nyata dari kami

Sumber: Buku Sakti OSKM ITB 2015

0 komentar:

Berapa Nilai Rapor Agar Diterima SNMPTN di ITB


Kita semua tahu isu bahwa jalur SNMPTN adalah jalur rapor untuk dapat masuk ke perguruan tinggi. Tapi apakah isu itu benar?

Menurut gua pribadi sih jawabannya adalah mungkin. Kenapa? Sebab temen sekolah gua yang nilai rata-rata rapornya lebih tinggi dari gua ternyata tidak berhasil lolos saat mendaftar SNMPTN. Mungkin sebelum lanjut, ada baiknya baca dulu artikel tentang Tips Daftar SNMPTN ITB.

Jadi sebagai pembuka gua bakal ngasih tau lagi nih tentang diri gua. Mungkin yang ingin baca cerita fullnya ada di artikel Kepikiran Masuk ITB.

Cerita di SMAN 4 Yogyakarta

Gua ini adalah murid pindahan. Selama 3 semester gua belajar di SMAN 4 Yogyakarta, dari kelas 10 sampai kelas 11 semester 1. SMAN 4 Yogyakarta ini bukan sekolah unggulan, seringkali bercandaan untuk SMA ini adalah SMAN peringkat 12 di kota Yogyakarta.

Mungkin buat yang belum tau, SMAN yang ada di kota Yogyakarta ada 11. Nah sekolah gua peringkat 12 wkwk. Tapi jangan salah, masalah olahraga SMA gua jagonya. Saking jagonya kalo ada suporteran buat ngedukung pertandingan ada surat izin dari sekolah buat orangtua kita. Salut.

Disini juga gua ga berprestasi, emang gapernah berprestasi sih sebenernya wkwk. Nilai gua biasa-biasa aja dan gua ga menonjol di sekolah. Saking biasanya waktu penjurusan gua disuruh wali kelas buat milih IPS. Soalnya nilai yang bagus IPS, padahal mah dulu nilai semua orang kalo IPS pasti bagus hehe.

Eh ini bukan gua menjelekkan jurusan IPS ya, ngga sama sekali. Setelah gua telisik sepertinya keluar kata-kata tersebut karena nilai IPA gua yang cukup a.k.a pas-pasan. Yaudah langsung aja kita liat nilai rapor gua selama 3 semester tersebut.

Semester 1
Semester 2

Semester 3

Ya gua rasa nilai tersebut sudah cukup memberikan gambaran, alasan sang wali kelas memberikan saran agar gua masuk yang bukan jurusan IPA. Tapi untungnya gua memberikan tren positif setelah masuk jurusan, Semoga si ibu guru ga lupa sama gua.

Cerita di SMAN 89 Jakarta

Lanjut setelah 3 semester ini gua ikut pindah ke Jakarta. Karena ayah gua hampir 2 tahun bolak-balik Jakarta - Yogyakarta tiap minggu. Gua bisa sekolah di Yogyakarta karena ikut ayah yang memilih melanjutkan pendidikannya di UGM, setelah lulus dia langsung lanjut lagi bekerja dan mendapat tempat di Jakarta.

Nah lanjut ke Jakarta, sebenernya dulu gua udah tau mau pindah tapi ga mikir mau masuk SMA mana. Akhirnya gua ngikut aja sama ortu dan didaftarin di SMAN 89 Jakarta. SMA terbaik se-Cakung wkwk yaampun terbaik tingkat kecamatan. Gapapalah seenggaknya SMA ini lebih bagus di sisi akademik daripada sekolah-sekolah gua sebelumnya.

Disini gua langsung dicap anak rajin sama guru-guru. Pengen balik ke masa di Yogyakarta sebenernya waktu gua bisa ngapain aja tanpa kena sindiran hehe. Saat gua berubah dikit ke masa semula gua dibilang Satria berubah. Halah yaudahlah ya. Malah curhat jadinya, kembali ke topik.

Gua rasa kalian perlu perlu perlu banget baca dulu artikel gua yang kepikiran masuk ITB. Karena gua gabakal ngulang disini. Jadi intinya adalah gua anak mutasi (bukan X-Men) alias pindahan dan kemungkinan dapat SNMPTN sangat kecil. Yang bilang guru BK gua ya bukan baca atau denger dari mana-mana.

Tapi kan ternyata bisa daftar tuh dan gratis. Yaudah daftar aja. Seinget gua kalo jaman gua dulu sih katanya nilai yang diambil semester 1-5. Gataudah. Kira-kira gini nilai gua semester 4-6.

Semester 4

Semester 5

Semester 6

Mungkin gitu kira-kira nilai rapor gua, dan Alhamdulillah ternyata nilai-nilai inilah yang berhasil membawa gua masuk ITB. Walaupun gua murid Wolverine (mutasi maksudnya).


Kesimpulan

Nilai rapor mungkin saja menjadi faktor utama dari seleksi SNMPTN ini. Karena memang data yang bisa dilihat oleh panitia hanyalah nilai rapor kita. Berapa nilai rapor minimal agar diterima SNMPTN di ITB? Jawabannya gaada minimal, usahakan saja nilai rapor setinggi mungkin. Sebab tiap sekolah punya penilaian yang berbeda, misalkan SMA 8 Jakarta soal UASnya jauh lebih susah dibanding SMA 9 Jakarta. Maka bisa saja nilai 80 di SMA 8 sama dengan nilai 90 di SMA 9.

Walaupun di beberapa artikel sebelumnya gua bilang rata-rata diatas 85, tapi itu balik lagi ke level sekolah kalian. Jujur aja memang perbedaan level sekolah ini gabisa dipungkiri dan memang benar adanya. Nilai 95 gua bisa jadi setara dengan nilai 80 di sekolah lain. Tapi balik lagi, semua keputusan ada pada panitia seleksi.

Gua harap artikel kali ini bermanfaat buat kalian yang sering gundah gulana mengenai nilai kalian. Semoga sukses.

174 komentar:

Pelatihan SSDK dan SMPE ITB


Sebelum menjalani perkuliahan di ITB pada tahap persiapan bersama atau TPB. Pihak LTPB menyediakan sebuah fasilitas training yang tentunya bermanfaat bagi kalian. Nah, kali ini gua mau jelasin training apa itu dan pengalaman gua mengikuti training tersebut.

Apa Itu SSDK dan SMPE

Ada 2 training yang disediakan yaitu namanya SSDK dan SMPE. SSDK ini adalah singkatan dari Strategi Sukses Di Kampus dan SMPE adalah Strategi Menjadi Pribadi Efektif. Kegiatan yang dilakukan saat SMPE dan SSDK ini hampir mirip. Perbedaannya pada SMPE yang mengisi acara adalah dosen ataupun pembicara dari luar. Sedangkan SSDK diisi oleh mahasiswa tingkat 2 atau diatasnya dengan materi yang jauh lebih mudah dicerna.

Seinget gua training yang pertama itu SMPE, nah waktu itu masih awal-awal banget jadi pas pertama masuk bingung mau duduk dimana. Nah, tapi namanya orang kebanyakan belum kenal pasti duduk didekat temen yg udah dikenal kan?

Akhirnya gua ternyata lihat si Fateh yang berasal dari Jakarta dan kebetulan dia juga ikut waktu futsal FTTM Jakarta. Oiya jadi SMPE dan SSDK ini pesertanya adalah dari satu fakultas yang sama namun dibagi jadi beberapa kelas. Sebab untuk mahasiswa FTTM sendiri diangkatan gua ada 345 orang. Jadi ya wajar-wajar aja kalo pasti dibagi jadi beberapa kelas.

Materi SMPE

SMPE ini kalo menurut gua pribadi untuk materinya cenderung membosankan. Namun hal ini bisa dimanfaatkan karena kita bisa lebih dekat dengan temen lain dan mengenal temen baru karena ada kesempatan ngobrol. Tapi tetep lebih merhatiin ini karena gaenak ada dosen dibandingkan dengan SSDK.

Gua lupa berapa hari untuk SMPE ini waktunya tapi kalo gua gasalah SMPE dilakuin selama 3 hari beruntun. Materi SMPE ini tidak jauh dari cara mengenal diri sendiri, mulai dari mengetahui SWOT, dan yang lainnya dengan tujuan mengenal pribadi masing-masing. Sehingga dapat memahami setiap kekurangan dan dapat selalu memperbaikinya.

Materi dari dosen kurang menarik, materi dari pembicara luar cukup baik namun jauh dari topik. Kalo gasalah dulu topiknya dia bahas macam-macam sambal di Indonesia wkwk. Gadeng, topiknya cukup menginspirasi jadi dia bikin database berbasis cloud gitu terus dia keliling Indonesia ngumpulin berbagai macam budaya Indonesia seperti macam sambal, lagu daerah, baju adat agar bisa dia patenkan bahwa barang ini milik Indonesia dan orang-orang Indonesia bisa tau ada berapa macam sambal di Indonesia atau yang lainnya seperti motif batik, lagu daerah dan lain sebagainya.

Oiya adapun dikelas yang lain ternyata dosennya malah marah-marah dikelas, greget juga tuh belom juga mulai kuliah udah kena semprot. Untung dikelas gua dulu aman sentosa dosennya. Sering-sering jawab kalo dikasih pertanyaan, biasanya dapet semacem bingkisan kaya notebook, gelas dan semacamnya.

Oiya hari pertama SMPE itu gua sebenernya pengen banget ngerubah citra gua yang dulu sering disebut pendiam jadi orang yang bisa aktif dan bermanfaat. Aamiin. Jadi pas hari pertama itu gua kenalan dah sama semua orang di sebelah-sebelah gua gapake malu hehe.

SSDK ini

Selanjutnya adalah SSDK. Kelas gua SSDK ini beda sama kelas gua waktu SMPE. Kalo gasalah NIM (Nomor Induk Mahasiswa) nya naik. Dan kali ini gua bertemu sama Denis, Rafi, dan Kitot yang berasal dari Jakarta. Ya, menurut gua pribadi lebih seru SSDK ini. Selain karena yang ngasih materi bukan dosen, lebih seru juga karena ada temen-temen gua 3 orang ini. Selain itu gua juga kenalan sama temen yang ternyata sama-sama daftar Ganesha Touchdown (GT), pertama SSDK gua kenalan sama Febri dan Indy.  Ya ada baiknya di zaman yang makin sulit ini punya banyak teman hehe.

Kalo sebelum-sebelumnya gua merhatiin jalannya training, kali ini kagak wkwk. Ya namanya juga kita baru kenal dan kebetulan sama-sama dari Jakarta dibahas semua seluk-beluk per-SMA-an. Kita ber-4 dari SMA yang berbeda-beda. Si Denis dari SMA 81, Rafi dari SMA 39, dan Kitot dari SMA 8. Sedangkan gua dari SMA 89 hahaha. Kenapa gua ketawa? Yang jelas setiap gua bilang SMA 89 orang-orang pada nanya dimana lokasinya bahkan baru pada pertama kali denger. Untungnya dulu awal-awal sempet dikira dari SMA 3 Bandung, terus begitu pada tau gua main sama anak Jakarta dikira SMA 8. Jadi enak wkwk.

Hanya Perbandingan Semata!

Nah di SSDK ini materinya lebih mendetail ke arah akademik mahasiswa. Banyak hal yang bisa diketahui dari ikut SSDK ini. Walaupun jujur gua udah lupa materinya, tapi sebenernya bukan lupa sih. Semacam setelah lu tau materinya, materi tersebut menempel di otak sampe-sampe lupa itu materi SSDK apa bukan hehe.

Mungkin segitu dulu yang bisa gua ceritain tentang Pelatihan SMPE dan SSDK ini. Gua harap kalian yang akan mengalami ini menjalaninya dengan baik karena ilmunya sangat-sangat bermanfaat. Biarkanlah pengalaman gua yang kurang inspiratif ini saja yang kurang memanfaatkannya. Semoga sukses!

0 komentar:

Akhirnya Kuliah di Teknik Pertambangan ITB


Kali ini gua bakal bahas tentang pertama kali perkuliahan di jurusan. Untuk cerita tentang osjur gabakal gua ceritain karena gua rasa osjur adalah hal yang private hehe.

Sesuai sama judul, akhirnya gua kuliah di Teknik Pertambangan ITB setelah setahun sebelumnya gua kuliah di FTTM ITB alias masa TPB. Buat yang belum paham bisa langsung baca-baca apa itu TPB dan apa itu FTTM disini:



Terpaksa Isinya Hanya Berbau Akademik (osjur rahasia lah)

Nah pertama kali kuliah di jurusan ini sebenernya merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Karena setelah 2 semester sebelumnya mata kuliah yang dipelajari hanyalah dasar-dasar. Sedangkan pada mulai tingkat 2 ini pelajarannya udah mulai mengarah ke pelajaran jurusan. Dan memang sebenernya yang gua tunggu-tunggu dari perkuliahan adalah mata kuliah jurusannya, ya kan memang udah milih jurusan masa ga belajar mata kuliah jurusan hehe.

Tapi awal-awal perkuliahan ini gua ga inget ngapain aja sebenernya, soalnya osjur 24 sks wkwk. Jadi di semester 3 ini ada sekitar 18 sks wajib. Mata kuliah tersebut ada Sistem Penambangan, nah matkul ini yang paling 'tambang' dibanding yang lain. Dosen sistem penambangan ini adalah ayah temen gua. Jadi awal-awal rada lucu kalo pas dia ngajar terus anaknya nanya.

Biasa namanya awal perkuliahan itu pasti ada pemilihan ketua matkul. Nah sontak tanpa basa-basi kita langsung tunjuk anaknya wkwk. Kalo ada yang lebih gampang dihubungi ngapain susah-susah cari yang lain. Lalu ada geologi fisik, pengantar perpetaan, mekanika fluida, mekanika teknik, matriks dan ruang vektor, dan kristal dan mineral.

Matriks dan Ruang Vektor atau biasa disebut mavek ini adalah salah satu mata kuliah paling berbahaya buat anak tambang karena materinya yang kurang dapat dimengerti beberapa. Sebagai pengesahan bahwa matkul ini berbahaya sampai-sampai si mavek ini diabadikan dalam lagu yang biasa anak tambang nyanyikan saat parade wisuda.

Got My Spirit Back

Untuk impresi awal dari perkuliahan di semester 3, gua lebih optimis dibanding semester-semester sebelumnya. Karena kalo denger-denger dari zaman masih FTTM yang dapat bocoran dari angkatan sebelumnya kalo di Teknik Pertambangan itu relatif lebih mudah dibandungkan jurusan FTTM lainnya yaitu Teknik Perminyakan, Teknik Geofisika, dan Teknik Metalurgi.

Pertama masuk kelas udah ga bingung buat milih kursi, pastinya didekat temen-temen main waktu masih FTTM dan yang deket waktu osjur. Buat kalian yang mau masuk ke Teknik Pertambangan ITB, wajib banget ikut osjur dan masuk himpunannya. Karena memang waktu osjur itu kalian bakalan jauh lebih deket dan kenal sama temen kalian.

Karena gua udah lumayan lupa gimana lagi cerita waktu gua rada loncat-loncat nih cerita kali ini. Yang jelas udah semester 3 jarang banget gua pake kemeja, bukan karena gua suka pake kaos tapi rada mager dan kelamaan kalo mau pake kemeja. Yasudah terimakasih sudah membaca, maafkan kali ini ga seperti biasanya. Semoga bermanfaat.

1 komentar:

Pertama Kali Masuk Kuliah di ITB


Setelah berbagai macam kegiatan pendahuluan sebelum dimulainya perkuliahan. Akhirnya kegiatan perkuliahan dimulai di pertengahan bulan Agustus. Akhirnya cobaan yang sebenarnya datang juga. Setelah libur 3 bulan yang menghapus banyak memori tentang pelajaran UN.

First Impression

Pertama kali kuliah, dateng ke kampus rapi pake kemeja. Kan harus menghormati dosen makanya pake kemeja atau minimal kaos berkerah. Masuk kelas langsung bingung milih tempat duduk, hari pertama itu gua duduk di depan barisan paling belakang. Tentunya kenalan sama kanan kiri dan nyari temen yang udah kenal sebelumnya.

Kelas gua kebetulan di gedung TVST ruangan 9024. Kurang lebih kaya gini gambaran kelasnya. Ruang kelas di ITB memang jarang sekali yang menggunakan AC karena temperatur di Bandung sendiri sebenarnya sudah cukup sejuk. Selain itu ventilasi yang banyak sehingga memungkinkan pertukaran udara yang baik. Tapi memang dibeberapa ruangan baru AC sudah mulai digunakan.

Dalam satu kelas diisi oleh 345 dibagi 4. Ya sekitar 85 orang satu kelasnya, tapi karena memang ruang kelas yang cukup besar sehingga wajar sekali. Apakah satu kelas yang diisi 85 orang ribut pada saat kegiatan belajar? Tidak ternyata. Saat pelajaran dimulai, semua orang berusaha tidak membuat keributan.

Gua melihat keberagaman yang cukup banyak di kelas. Mungkin gua baru ngerasain aja sih, ada yang sibuk main smartphone, ada yang fokus memperhatikan, ada yang mengobrol tapi suaranya memang dikecilkan dan ada juga yang tidur.

Pembelajaran

Diawal perkuliahan biasanya dosen ngasih silabus sama menyepakati peraturan. Dosen kalkulus gua, pak Theo namanya. Dikelasnya boleh ngapain aja, asal ga mengganggu orang lain yang mau merhatiin. Gaada absen dan gaada nilai kehadiran.

Tiap dosen punya cara mengajar, peraturan, dan penilaian masing-masing. Jadi ya berdoa saja semoga dapat dosen yang paling menguntungkan. Menguntungkan dari segi ilmu dan nilai tentunya. Lanjut lagi ke kalkulus pak Theo.

Awal-awal udah langsung mulai tuh kalkulus. Matematika dasar jaman SMA dikeluarin lagi konsep-konsepnya. Jujur gua gara-gara libur lama dan ga belajar lupa lagi sama materi. Gua ga percaya diri, karena temen yang lain gua liat pada paham dan gua nanya mulu ke temen gua abis dijelasin. Tapi cara ngajarnya enak dan menarik.

Yaudah setelah itu gua mulai merasa gua butuh belajar. Lanjut ke mata kuliah yang lainnya, ada yang seru karena materinya pendahuluan jurusan sampe TTKI yang bosen tapi justru sangat bermanfaat. Oiya awal-awal kuliah itu gua nyatet semua materi yang dirasa penting waktu dosen menjelaskan. Masih rajin dan bersemangat sekali, wajar.

Ada 3 mata kuliah yang sulit menurut gua. Yaitu Matematika Dasar 1 (Kalkulus 1), Fisika Dasar 1, dan Kimia Dasar 1. Nah, 3 mata kuliah ini punya batas nilainya masing-masing untuk mendapat indeks tertentu. Untuk kalkulus, nilai A adalah jika total keseluruhan nilai ≥ 80. Untuk fisika, nilai A adalah jika total keseluruhan nilai ≥ 78. Untuk kimia, nilai A adalah jika total keseluruhan nilai ≥ 75.

Pertama kali kuliah memang mengesankan buat gua. Gua yang sebelumnya belum pernah merasakan masuk sekolah unggulan kali ini dikelilingi sama orang-orang yang mungkin levelnya jauh diatas gua. Saat itu gua kayanya memang sangat ga percaya diri, sehingga gua ga jadi kurang keyakinan atau keinginan untuk belajar. Kejaran gua masih yang penting lulus. Ditambah materi SMA yang lupa semua bikin tambah ga yakin.

Mungkin segitu dulu cerita tentang gimana pertama kali gua masuk kuliah di ITB, semoga bermanfaat.

2 komentar:

Apa itu OSKM atau Integrasi ITB?


Apa itu OSKM ITB?

Mungkin banyak dari kalian yang masih dibangku SMA belum mengetahui apa itu OSKM. OSKM ITB adalah singkatan dari Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. OSKM ini diadakan setiap tahunnya dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa baru ITB tentang apa itu mahasiswa dan dasar-dasar pengetahuan dari kegiatan berkemahasiswaan.

OSKM ini adalah nama yang dipilih oleh Presiden KM ITB dan dengan pertimbangan petinggi kabinet maupun kongres. Pada tahun 2016, namanya diubah menjadi Integrasi. Karena dianggap lebih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini.

Alasan dan Tujuan

Diadakannya orientasi studi ini memiliki alasan dan tujuan yang jelas. Yang utama adalah memperkenalkan mahasiswa baru tentang ITB. Namun yang dibawakan oleh orientasi ini bukanlah materi yang sifatnya 'akademik' melainkan lebih ke menyadarkan mahasiswa baru bahwa mereka bukanlah siswa lagi, tetapi sudah menjadi mahasiswa.

Tujuan khusus kegiatan ini tiap tahunnya dapat berubah sesuai dengan apa yang ingin dibawakan si ketua orientasi. Biasanya tujuan diarahkan lebih ke permasalahan yang ada saat itu. Materi yang diberikan pun diusahakan atau mungkin seharusnya dapat mencapai tujuan.


Ngapain aja OSKM/Integrasi?

Biasanya orientasi studi ini dilaksanakan selama 3 hari. Sebenernya ga boleh nih kayanya kasih tau beginian, tapi gapapalah kan biasanya. Kalo tahun-tahun kedepannya jadi seminggu ya siapa tau. Nah tiap harinya akan ada materi yang berbeda sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai dalam 3 hari tersebut.

Sebelum orientasi studi ini dilakukan, akan ada pembagian kelompok terlebih dahulu. Biasanya ini bikin penasaran. Kan biasanya ada tuh cewe yang paling cakep di kampus dan biasanya cowo pada harap-harap satu kelompok wkwk. Nah pengelompokkan ini merupakan salah satu fasilitas dari panitia buat kalian menambah hubungan pertemanan.

Nah, kalo orientasi-orientasi kaya gini biasanya kalian wajib banget bawa 3 hal ini:
  • - Air Minum 1,5L mentah dan mateng
  • - Ponco (bukan jas hujan)
  • - Roti tidak kempes

Banyak juga bawa hal-hal lain yang pastinya punya esensi tersendiri. Ingat gaada perpeloncoan ya dalam OSKM/Integrasi ini hehe. Dan 3 hal tadi juga ada esensinya kenapa kalian harus bawa.

Hari pertama biasanya mahasiswa baru akan dikumpulkan di lapangan Saraga ITB. Sesuai dengan kelompoknya, nantinya akan ada 2-3 mentor dalam 1 kelompok. Mentor inilah yang akan menjadi pembimbing kalian selama orientasi studi.

Kegiatan di hari pertama zaman gua ada seminar atau apa itu namanya di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha). Dilanjutkan dengan muter-muter ke berbagai macam pos materi. Jalan kaki pastinya, ITB kan ga terlalu luas jadi kalian bisa sekalian ngelilingin kampus.

Hari kedua juga mirip-miriplah tapi gaada seminarnya. Pada hari kedua ini mulai mengerucut dari hari pertama yang materinya lebih umum. Materi tentang berkemahasiswaan mulai dijelaskan. Tapi gatau ya gua salah apa ngga, lupa. Yang jelas materi-materi ini penting buat 'keberlangsungan hidup' kalian sebagai mahasiswa.

Hari ketiga adalah hari penutupan. Tetap ada materi tapi yang lebih fokus ke penerapan materi dan evaluasi. Ya hari ketiga ini kalo seinget gua kayanya sama aja kaya hari-hari sebelumnya. Kuatkan mental aja.

Oiya ada satu hari lagi yaitu hari OHU (Open House Unit). Jadi pada hari OHU seluruh unit akan mempromosikan unitnya ke mahasiswa baru. Mahasiswa baru bisa mendaftar unit sebanyak yang mereka mau. Tapi daftar doang bukan berarti pasti diterima ya. Hari OHU biasanya paling rame.

Mungkin segitu dulu deh penjelasan tentang OSKM/Integrasi dari gua. Pokoknya dateng, pasti seru dan bermanfaat kok.

2 komentar:

Futsal Bareng FTTM Jakarta 2015


Beberapa hari setelah gathering pertama, kami FTTM 2015 yang berdomisili di daerah Jakarta. Berinsiatif untuk mengadakan futsal bersama yang tujuannya untuk mendekatkan kami, apalagi kami berada pada satu domisili. Futsal dilakukan di Tifosi Futsal, gua gapernah main disana dan pertama kali kesana. Jaraknya ga terlalu jauh dari rumah gua di Cakung, ya deket Jalan Kalimalang lah itu tempat.

Ada total 16 orang yang hadir disana. Tidak semuanya bermain, ada 3 orang yang tidak ikut bermain yakni Ariel, Aldo, dan Axel. Gua gatau sih kenapa mereka gamau ikut main, yang jelas sisanya main hehe. Saat masuk ke tempat futsal kan gua dateng sendiri, rasanya sih rada gaenak aja karena gua dateng telat dan dari sebanyak itu cuma beberapa yang awalnya gua kenal.

Dan setelah main di lapangan, gua masih merasa risih gatau kenapa. Mungkin rasa kurang percaya diri sih jadi waktu gua main juga gabegitu banyak pergerakan. Intinya futsalnya seneng tapi agak kurang sreg karena memang banyak yang gua belum kenal.

Sebenernya yang paling penting adalah kegiatan setelah futsal. Ehm, kegiatan bukan ya. Nah pokoknya setelah futsal kita langsung foto bareng terus dilanjutin obrolan santai sambil meregangkan otot-otot kaki. Kebetulan banget gua cuma kenal 3 orang bahkan di tempat itu, Randy, Aak dan Fikri.

Oiya yang ikut futsal ini ga semua anak FTTM Jakarta hadir. Ada sekitar 10an lagi anak FTTM Jakarta yang gaikut acara futsal ini. Disini gua kenal Fateh, waktu futsal ini menurut gua dia punya impresi yang bagus. Tapi gatau kenapa pas udah kenal jatoh banget impresinya hehe. Terus gua juga jadi kenal Denis. Nah anak yang satu ini ternyata waktu gathering 1 dia sekelompok sama gua. Tapi gua dan Aak ga nyadar.

Pembicaraan yang awalnya membahas tentang gathering, lalu mengarah ke kelompok gathering. Lagi ngebahas terus si Aak nanya tuh ke Denis, "eh lu dateng gathering 1? Sekelompok sama anak Jakarta-nya siapa?". Si Denis dengan nada rada kesel jawab," Lah gua sekelompok sama lu sama Satria woi". Pada ngakaklah, gaada yang tau kalo dia ada.

Disini juga gua mulai mengenal Rafi dan Cir. Yang sampe sekarang jadi temen main gua. Gua jadi tau kalo ternyata banyak anak 8 Jakarta yang masuk ITB dan sekolah-sekolah unggulan lain. Semoga dari sekolah gua juga bisa banyak yang bisa masuk ITB.


Makasih udah mau baca blog gua, maaf kalo rada pendek dan gajelas hehe. Sekian cerita gua tentang futsal perdana FTTM 2015 Jakarta.

0 komentar:

Pages (9)1234567