Pengalaman Mendaftar Akpol dan Diterima SNMPTN




And here it is the Akpol and SNMPTN stories. Ya, berikut gua lanjutin lagi cerita gua tentang keterima di ITB dulu.


AKPOL

Lanjut ke tes pertama adalah verifikasi berkas dan cek kesehatan singkat. Tes ini dapat dengan mudah dilalui oleh siapapun yang benar-benar sehat jadi gua juga lolos. Tes kedua adalah cek kesehatan luar yang bertempat di Polda Metro Jaya. Hari cek kesehatan luar ini tepat sehari sebelum pengumuman SNMPTN. 

Yang pertama adalah tinggi dan berat badan, pada bagian ini berat dan tinggi gua ideal sehingga tidak ada kekhawatiran. Kedua adalah cek mulut, hidung, dan telinga. Saat bagian ini gua langsung merasa tidak yakin lolos. 

Sebab gigi depan gua jika dilihat secara detail memang tidak rapih dan gua tidak pernah menggunakan behel. Sejak tes ini sebenarnya gua sudah merasa mendapat nilai minus yang cukup besar. Tes ketiga adalah cek mata dan buta warna, bagian ini sangat mudah dilewati bagi yang tidak buta warna.


WTF MOMENT



Tes terakhir pada cek kesehatan luar adalah cek seluruh badan dan postur. Tes ini menurut gua yang paling membuat gua agak geli, tapi berkesan karena sering teringat. 10 orang masuk kedalam ruangan dan disuruh melakukan sesuatu yang tidak ingin gua lakukan lagi. 

Ya, kami disuruh telanjang bulat pada saat itu. Jika membayangkan lagi pada saat itu, gua ingin tertawa. Sebelum membuka pakaian terakhir semua orang saling menengok dan ragu-ragu untuk membuka wkwk (bener-bener lucu ini). Nah lalu diceklah semua bagian tubuh oleh dokter lelaki dan wanita. Gua skip saja lah pokoknya tes ini berjalan lancar tanpa hambatan.

Selesai tes, panitia penerimaan mengatakan bahwa hasil tes dapat dilihat di dinding polda pada malam itu pukul 24.00. Karena gua merasa sudah tidak yakin dan jarak dari rumah yang cukup jauh, gua tidak hadir pada malam itu. Gua hanya titip untuk dilihatkan oleh teman yang gua kenal karena satu kloter dengan gua saat tes tersebut.

Pagi harinya ternyata bukan kabar gembira yang ada, teman gua mengabarkan bahwa nama gua tidak ada di daftar nama yang lolos. Gua sedih karena dua hal, pertama gua tidak lolos salah satu dari 3 pilihan yang artinya hanya 2 lagi peluang. 

Dan yang kedua adalah gua tidak difotokan daftar namanya sehingga tidak tahu apakah gua memang tidak lolos atau akal-akalan teman tersebut untuk mengurangi saingan. Tapi gua gak suudzon kok hehe.


THE DAY

Hari itu juga bertepatan dengan pengumuman SNMPTN, gua sangat tegang saat itu. Oleh karenanya, sambil menunggu pengumuman yang katanya sore hari gua bermain game terlebih dahulu. Ya, game menurut gua dapat mengurangi pikiran gua tentang kegagalan Akpol saat itu.

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan antusias web SNMPTN pun sudah gua buka sejak sebelum jadwal. Setelah sesuai dengan waktunya gua pun mencoba login, namun apadaya sepertinya server penuh. Selama satu jam gua me-refresh page tetap tidak dapat login untuk melihat warna hijau atau merah tanda lolos dan ketidaklolosan.

Karena sepertinya sudah terlalu lama menunggu, gua mencari alternative lain di internet. Ternyata untuk yang mendaftar ITB dapat melihat pengumuman di website ITB. Sebelum mencari nomor registrasi gua, gua berdoa kepada Allah supaya dapat diterima di ITB. 

Saat pencarian, Alhamdulillah ternyata gua diterima di pilihan pertama yakni Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). Secara langsung gua sujud syukur dan sedikit menangis bahagia karena kesempatan yang telah diberikan oleh Allah untuk dapat berkuliah di ITB.


Si Hijau

Setelah itu gua masih belum tenang, karena belum melihat tanda hijau di website SNMPTN. Besoknya setelah gua cek Alhamdulillah gua benar-benar diterima dan bukan kesalahan sistem. Ya begitulah cerita perjalanan gua saat diterima di ITB. 

Untuk cerita selanjutnya akan gua usahakan update setiap minggu. Terimakasih sudah berkunjung.



0 komentar: